Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah dan Pengasih. Segala puji bagi Allah
Yang Mengasuh semua alam, Yang Maha Pemurah dan Penyayang, Yang memegang
pengadilan pada hari Kemudian. Hanya kepada-Mulah hamba menyembah dan hanya
kepada-Mu hamba mohon pertolongan. Berilah hamba petunjuk jalan yang lurus,
jalan orang yang telah Kau beri kenikmatan, bukan jalan orang yang Kaumurkai
lagi yang sesat. Saya rela bertuhan Allah, beragama Islam, dan bernabi Muhammad
SAW sebagai nabi dan rasul-Nya.
Wajib bagi setiap manusia bertuhan Allah, mengikuti segala perintah-Nya,
mempertanggungjawabkan segala perbuatan dan perkataannya. Perasaan mantap
dalam melaksanakan ajaran dan petunjuk
Allah yang termaktub dalam Alqur’an serta sunnah Nabi Muhammad SAW dan perasaan
nikmat beragama karena yakin bahwa peraturan agama Islam membawa kebahagiaan
hidup di dunia dan akhirat yang akan menggairahkan semangat dalam melaksanakan
kewajiban untuk menciptakan masyarakat sejahtera. Masyarakat sejahtera adalah
masyarakat yang adil, makmur, dan aman dalam kerelaan Allah. Masyarakat
sejahtera mengantarkan warganya kepada kebahagiaan di dunia dan akhirat. Pembentukan
masyarakat sejahtera, adil, makmur dan aman telah diatur oleh Allah dengan
peraturan yang disebut agama Islam yang diwahyukan kepada utusanNya semenjak
Nabi Adam As hingga Nabi Muhammad SAW. Peraturan itulah yang akan membawa
penganutnya kepada idaman manusia, yaitu mendapatkan kebahagiaan lahir dan
batin di dunia dan akhirat. Setiap manusia wajib berusaha segiat-giatnya untuk
menciptakan masyarakat adil, makmur, dan sejahtera lahir dan batin. Semua
perbuatannya ditujukan untuk beribadah kepada Allah SWT, seperti yang tersebut
dalam Al Quran surat Adz Dzaariyat ayat 56 yag artinya: ”Dan Aku tidak
menciptakan jin dan manusia melainkan supaya meraka menyembahKu”.
Untuk memperoleh hasil yang maksimal,
usaha yang giat perlu dilaksanakan secara bersama-sama. Maka lahirlah satu
bentuk kerjasama yang tertuang dalam satu pergerakan yang disebut organisasi
’Aisyiyah. Sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah dalam surat Ali
Imron 104 yang artinya ”Adakanlah dari kamu sekalian, gologan orang yang
menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari
keburukan. Mereka itulah orang yang beruntung dan berbahagia.” Dan juga
sebagaimana yang tertuang dalam surat Ali Imron 112, ”Dikenakan atas
mereka kehinaan di mana saja mereka berada kecuali kalau mereka berpegang pada
tali agama Allah dan tali manusia”
Aisyiyah dengan motif geraknya
membawa kesadaran beragama dan berorganisasi serta mengajak warganya
menciptakan Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur, suatu kehidupan bahagia dan
sejahtera penuh limpahan rahmat dan nikmat Allah SWT di dunia dan di akhirat.
Di dalam Surat An Nahl 97 disebutkan bahwa ”Siapa saja laki-laki atau perempuan
yang berbuat kebajikan sedang dia mukmin akan Kami hidupkan dengan penghidupan
yang baik dan Kami bayarkan kepada mereka pahala yang lebih bagus daripada apa
yang telah mereka kerjakan.”
Demikian telah diuraikan isi dari mukadimah anggaran
dasar ’Aisyiyah. Dari situ telihat bahwa ’Aisyiyah lahir dengan tujuan mulia
yaitu menegakkan kalimat Allah di muka bumi untuk tercapainya masyarakat utama
yang diridloi oleh Allah SWT. Aisyiyah
adalah komponen wanita Persyarikatan Muhammadiyah, merupakan gerakan Islam dan
dakwah amar ma’ruf nahi munkar ayang berazaskan Islam serta bersumber pada
Alqur’an dan As Sunnah. Orgamisasi
’Aisyiyah berkedudukan di Yogyakarta sebagai pimpinan Pusat dan mempunyai pimpinan
di bawahnya mulai tingkat propinsi sampai ke tingkat desa. Salah satu pimpinan’Aisyiyah
yang berkedudukan di tingkat pemerintah daerah tingkat II atau Kabupaten adalah
Pimpinan Daerah ’Aisyiyah Kabupaten Malang. Berikut akan disampaikan sejarah
singkat dan profil Pimpinan Daerah ’Aisyiyah Kabupaten Malang hingga tahun 2015
0 komentar:
Posting Komentar