Semangat Phylantropy ‘ Aisyiyah Desa Kucur Kabupaten Malang

Kab. Malang- Pagi terasa dingin diselimuti embun pekat, ketika kami beranjak menuju Kucur, Sabtu kemarin, 1 Pebruari 2020.  Tujuan kami adalah Bakti Sosial membagikan 100 paket sembako dan pemeriksaan kesehatan oleh 2 orang dokter, lengkap dengan obat-obatan. Kucur memang salah satu ranting yang jauh dari kota kecamatan, 6 kilometer harus ditempuh melewati jalanan sempit, yang kanan kiri nya ditumbuhi barongan atau hutan bambu, atau disebut juga Petung. Ada beberapa sisi jalan yg sempit semakin menyempit karena longsor akibat hujan yang deras akhir-akhir ini. Driver harus hati-hati dan menepi tatkala  berpapasan.   Bahkan salah satu alternatif jalan arah selorejo tidak bisa dilalui karena jembatannya rubuh terbawa banjir bandang.   Karena itulah kami berniat menyegerakan acara agar bisa pulang sebelum hujan datang.

Hampir pukul 8 kami tiba, dan langsung parkir di halaman masjid Khadijah yang semarak dan meriah. Ada lima enam mobil terparkir disana, ternyata team ranting  Sengkaling sebagai penggagas utama, telah hadir lebih dahulu. Kami team Majelis Kesehatan segera mengambil tempat di ruang kelas TK ABA Kucur, menata obat, memasang x-banner dan menyapa wajah-wajah penuh semangat Ibu-ibu guru. Memeluk mereka melepaskan kerinduan yang dalam.  Meskipun setiap bulan kami mengunjungi TK ini untuk pemeriksaan rutin, tp rasanya sudah sangat lama kami tidak bersua. Diantara tawa dan sapa mengalir cerita tragedi kebanjiran malam H-1 sebelum acara.  Tatkala air deras tiba-tiba masuk ruang kelas yg sudah ditata rapi dan dipenuhi paket-paket sembako.  Sontak ibu-ibu guru harus bekerja keras memindahkan paket-paket tersebut ke atas lemari, bangku, rak dan apapun yang lebih tinggi. Menguras dan mengeringkan air. Suka duka lelah yang indah untuk dikenang, semoga berbuah barokah amal sholeh, Aamin.

Acarapun dimulai dengan pembukaan, petugas mc adalah ibu Dian komalasari dari PRA Sengkaling, disusul Qiroah oleh adik LKSA Sengkaling.  Indonesia Raya berkumandang syahdu, disusul Mars Muhammadiyah dan Mars Aisyiyah menggema penuh semangat. Sambutan pertama adalah penggagas acara, yaitu PRA Sengkaling yang diwakili oleh ibu Dr Tri Sulistyaningsih, menekankan tentang penting nya bersatu bershodaqoh, meningkatkan semangat phylantropi. Dijelaskan bagaimana dalam sekejap angka-angka digital hasil transfer masuk berpindah ke rekening Aisyiyah dan seketika mewujud menjadi paket-paket sembako yang siap dibagi,  tanpa repot tanpa harus melangkah door-to-door. Aisyiyah harus pandai berkiprah di era 4.0 ini, tandas ibu Tri.  Selanjutnya  ketua PCA Dau ibu Choirun Niswati SPd, memaparkan program kerja PCA yang telah dijalankan, utamanya dibawah koordinasi Majelis Kesejahteraan sosial (ibu Dr Tri Sulistyaningsih) dan Majelis Kesehatan (ibu Iis Siti Aisyah PhD).
Acara inti pengajian disampaikan dg renyah penuh canda oleh Bapak ketua PDM Dr Nurul Humaidi. Dilanjutkan acara pembagian sembako dan pemeriksaan gratis.

Pemeriksaan terhadap 40 pasien berjalan tertib, diawali dengan pengisian form registrasi oleh bu Evi, cek tensi oleh bu Nur. Kemudian bu Lili seksi dokumentasi,  mengarahkan pasien untuk rapi duduk di kursi tunggu dengan sabar.  Satu persatu pasien menghadap dr Yunita dan dr Ferty, kemudian catatan obat diserahkan ke team obat,  bu Wiwid dan bu Iis.  Seorang pasien, nenek Tamsiyah yg sudah sangat sepuh, usianya 80 tahun  suaranya masih cethar membahana bercerita tentang masa mudanya di masa Nippon. Nenek mengeluhkan linu dan pegal. Dan tampak sumringah ketika menerima multivitamin. Sebagian besar ibu-ibu menderita maag, tensi tinggi dan pegal linu,  sehingga obat Antasida, B complex, Cripto, NA-dic  paling banyak keluar. Diakhir antrian ternyata Bapak-bapak PRM pun turut memeriksakan diri, untuk cek tensi dan gula darah. Di usia asyar, atau senja maghrib memang ideal nya harus rutin cek kesehatan, berkegiatan olahraga ringan,  berfikiran positif,  mengkonsumsi makanan sehat, melengkapinya dengan susu, madu dan multivitamin.

Pukul 12.00 acara ditutup dengan sholat berjamaah. Setengah jam kemudian kamipun meluncur menuruni bukit,  bertolak kembali menuju Dau dengan perasaan haru, lega dan bahagia. Semoga upaya kecil ini mengokohkan silaturahmi antar ranting, menguatkan semangat berbagi dan membakar ghiroh ber-Aisyiyah kembali. (Iis 1/2/2020).